"Mbatik" Experience in SoLo

Berlibur identik dengan bepergian or travelling bersama dengan keluarga, teman, atau orang-orang terdekat yang kita sayangi. Travelling tuh ga harus jauh2 lo! Nah kali ini aku mau berbagi cerita pengalaman berlibur aku beberapa waktu yang lalu ke kota Solo.
Ada apa sih di Solo? Kota kecil di daerah Jawa Tengah ini ternyata menyimpan banyak hal yang mengasyikkan. Sayang sekali, aku dan keluarga hanya dapat mengexplore Solo selama 1 hari saja. Tapi one day in Solo benar2 mengesankan.
Perjalanan kami tempuh dari Jogja ke Solo, saat itu sudah malam, kami check in ke sebuah hotel baru di Solo, bernama Best Western Premier Hotel. Hotel yang memecahkan rekor MURI untuk desain interior dan ekterior hotel bernuansa Batik ini memang totally amazing. Senang banget menikmati nuansa dan motif Batik yang kental mulai dari wallpaper, ukiran, sarung bantal, pigura dan semuanya yang kental banget sama Batik Indonesia. Jadi makin cinta sama Batik! Kamar Hotelnya yang bernuansa minimalis, simple, dan tetep 'Batik banget' buat aku terinspirasi nih untuk make over kamar aku kelak dengan nuansa batik yang tetap terlihat modern.
Setelah puas menikmati keindahan hotel, kami menelusuri pusat jajanan malam ( semacam kya2 di Surabaya) di sekitar hotel (lupa nih nama jalannya, yang jelas dekat banget sama Hotel). Sayang karna datang sudah sekitar pukul 9, banyak banget masakan yang udah kehabisan, seperti aku dan adik sepupu yang mengincar sate akhirnya ga makan.
Selepas dari pusat jajanan, kami hunting Serabi Solo, tapi ternyata Serabi Solo justru enak dimakan di pagi hari, so udah pada tutup deh. Kita hunting besok deh!!
Keesokan paginya, kami bersiap melakukan challenge baru. Penasaran kita mau ngapain??
Aku beserta kakak dan adik sepupuku belajar membatik di Kampoeng Wisata Batik Kaoeman Solo, tepatnya di Batik Gunawan Setiawan. Kalau tidak salah, untuk belajar batik, kami membayar 25 ribu rupiah. Di sana kami mendapat semacam kanvas kecil. Kami diminta membuat motif gambar/motif batik yang kami sukai (mola) dengan menggunakan pensil (bikin pola ini membingungkan, soalnya kita pada bingung mau buat apa. Saking lamanya, si mbok yang lagi mbathik kasi saran : "Mbathik itu dari hati, ga usah telalu dipikir, apa yang keluar langsung dituangkan saja! " ckck..iye mbok..). Setelah itu, baru deh, kami diajarkan cara menggunakan canting, yaitu proses mbathik (menempelkan lilin bathik/malam di atas kain). Setelah selesai (dengan belepotan sana sini, sulit banget!! Waktu kutanya ke si mbok yang lagi mbathik dengan santainya, katanya sih dya udah belajar dari kecil, jadi gampang bener), masuk ke bagian yang menyenangkan mewarnai, ternyata kami cuma diberi warna dasar seperti merah, biru, hijau, dan kuning saja. Alhasil, treng2 batik kami jadi batik ala Bali deh.. (sewaktu proses pewarnaan, warna yang ditorehkan tidak sama dengan hasil jadinya, misal mau warna hijau, sewaktu ditorehkan pada kain, warnanya menjadi merah dulu, setelah dicelup/digirah baru deh warnanya berubah, alhasil, aku sering ketukar2 dengan warna lain, dasar payah! ).

And The Result is.......

My Sist, My Cousin, Mine

Proses Batik yang aku alami ini sebenarnya hanya kursus singkat pengenalan mbathik, proses sebenarnya panjangggg banget dan lebih rumit loh, ada banyak langkah yang harus dilalui agar tercipta batik tulis yang mahallll banget itu ( maklum, bikinnya memang suliiit banget, harus kita hargain!)
Nah , teman2 pada mau mencoba?? Laen waktu coba deh maen2 di Solo, selain batik, wisata kuliner, kita juga bisa wisata budaya ke kesultanan Solo ( sayang, blum sempat!! ), dan masih banyak lagi!!!
Budaya Indonesia tuh beragam dan luar biasa, mari kita lestarikan!!

Image Source:
http://img35.imageshack.us/i/cimg6308.jpg/
http://andreasrio.com/flickr/solo.jpg
4.bp.blogspot.com/.../s320/Serabi-solo.jpg